Pekanbaru – Rendahnya minat baca bukan semata-sama karena kebiasaan membaca yang rendah. Namun juga dikarenakan minimnya akses ke bahan bacaan, seperti buku cerita, pelajaran, novel maupun komik.
Seperti diketahui, perpustakaan sejak lama telah menjadi sarana untuk menggugah minat baca. Maka sebagai sarana penting bagi pendidikan dan kemampuan anak, perpustakaan harus bisa mendekatkan buku kepada masyarakat, khususnya anak-anak.
Keinginan pemerintah Kota Pekanbaru untuk membangun budaya baca melalui proses transformasi kebiasan masyarakat didukung berbagai pihak, salah satunya Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Riau yang telah bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru dalam program kapal baca.
Kerjasama ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) tentang meningkatkan minat baca kepada anak-anak pesisir di Provinsi Riau pada Rabu (27/7/2022).
“Ditpolairud Polda Riau memiliki gagasan menarik lewat program kapal baca. Namun ada keterbatasan buku-buku,” ungkap Nelfiyonna.
Untuk itulah, lanjut Nelfiyonna, pihak terkait berkoorinasi dengan Dispusip Kota Pekanbaru terkait penyediaan bahan bacaan melalui layanan silang layan. Dengan harapan dapat mendorong minat dan budaya masyarakat setempat.
“Dan akhirnya mereka pun memahami pentingnya membaca,” tutupnya.