Seandainya Silvia Sosilia Jadi Walikota – Lomba Menulis

oleh
Silvia Sosilia

Harapan Sang Pemimpin

 

Walikota merupakan tugas yang sangat penting bagi saya. Menjadi walikota memang tidak mudah, tapi saya ingin berjuang untuk masyarakat, karena mereka sudah memberikan kepercayaan kepada saya dalam mengurus kota Pekanbaru ini. Menjadi Walikota memang menantang bagi saya, karena itu sama saja seperti saya mencerminkan jati diri saya kepada masyarakat. Saya ingin mencerminkan kepada masyarakat, bagaimana menjadi pemimpin  yang lebih baik. Walikota merupakan sebuah tanggung jawab yang berat untuk saya. Bertanggung jawab melaksanakan tugas yang sedang saya kerjakan, karena ini adalah kewajiban saya sebagai Walikota Pekanbaru. Saya harus berpegang teguh pada suatu tujuan yang baik, berpikir secara operasional dan menjalankan tugas tanpa hambatan. Karena setiap hambatan pasti ada jalan keluarnya. Saya akan terus berusaha sampai Pekanbaru tercinta bangkit kembali

Saya sebagai walikota, ingin memberikan masyarakat untuk bebas berpendapat. Karena tanpa adanya interaksi antara walikota dengan para masyarakat, kota ini tidak akan bisa berdiri teguh. Maka dari itu, saya ingin sekali, menegakan peraturan kepada masyarakat, agar masyarakat sadar, bagaimana cara kita mempertahankan lingkungan yang kita tinggal. Jika saya menjadi walikota, target saya adalah menetapkan pekanbaru zero waste yang dapat diartikan sebagai kota tanpa sampah. Dulu pada tahun 2014, kota Pekanbaru pernah mendapatkan penghargaan adipurase sebagai kota terbersih. Dan kini, saya ingin membenahi lingkungan yang ada di Pekanbaru kota agar lebih bersih dan kembali mendapatkan penghargaan itu.

Bukan hanya itu saja, saya ingin mengatasi jalanan macet yang berada di daerah simpang SKA, padat akan adanya kendaraan bermotor terutama pada jam-jam sibuk. Dengan itu saya ingin membuka tender pembuatan jalan laying dengan tujuan mendapatkan penawaran yang paling sesuai atau layak untuk mengerjakan proyek tersebut. Pembuatan fasilitas-fasilitas akan saya selesaikan sampai tuntas dan terlaksana, karena Pekanbaru kota tidak akan bisa bersinar jika pekerjaan yang saya lakukan tidak tuntas sampai keakarnya. Agar semua proyek berjalan mulus, saya sebagai walikota akan memantau langsung proyek-proyek yang sedang saya kerjakan.

Saya mendukung pasar tradisional yang sudah ada pada saat ini. Maka dari itu program yang akan saya berikan adalah penataan tempat yang lebih sehat, higenis dan tentu saja kebersihan tempat agar tetap terjaga. Dengan mensosialisasikan kepada penjual dan pelaksanaan langsung dari kami, tujuan ini akan mudah tercapai dan kemungkinan bisa menjadi bagian dari tempat wisata yang ada di pekanbaru. Andai saya menjadi walikota Pekanbaru, keadaan di kota Pekanbaru akan saya ubah. Jalan aspal yang rusak, objek wisata yang kurang memadai, akan saya ubah menjadi lebih bagus dan lebih asri lagi.

Selain itu saya juga mengutamakan panti-panti yang masih terbengkalai di daerah kota Pekanbaru. Karena terdapat beragam masalah tentang panti yang belum sempurna dimata masyarakat. Oleh karena itu, saya mau mengubah panti-panti menjadi lebih dikenal oleh masayrakat. Dengan cara memperbaharui fasilitas panti, juga mengadakan beberapa acara di Pekanbaru yang bertemakan “Peduli terhadap sesama”, yang mengartikan memperhatikan dan memahami sesame manusia.

Megapa saya melakukan ini semua? Karena saya ingin menyadarkan masyarakat apa itu pentingnya menjaga lingkungannya sendiri. Juga menyadarkan apa itu pentingnya kebersamaan antar masyarakat. Kebersihan kota dan peduli terhadap sesama adalah tujuan utama saya sebagai walikota Pekanbaru.

Belakangan ini, kota kita menjadi tuan rumah hari anak nasional. Dan alas annya cukup membuat saya kecewa, karena Riau merupakan Provinsi tertinggi kedua kasus kekerasan pada anak. Maka dari itu saya dengan tegas ingin menggerakan peradilan secara ketat dengan cara mengajak lembaga-lembaga yang bersangkutan untuk lebih di himbau lagi adanya kekerasan terhadap anak. Tidak berhenti sampai disitu, masih ada terlibat kasus yang lebih memperhatinkan. Kasus bullying dikalangan pelajar. Cukup banyak di kota ini ada kasus-kasus seperti itu sampai berakibat fatal, yaitu bunuh diri. Dan saya ingin menyarankan kepada semua masyarakat untuk menghindari adanya kasus bullying di kalangan pelajar. Saya akan menggalakan peranan dalam pihak sekolah agar mengutamakan aksi bullying tersebut. Saya akan mengevaluasi setiap sekolah, dan menghimbau kepada semua guru untuk lebih dijaga ketat para pelajar agar tidak melakukan aksi yang berakibat fatal itu. Saya akan mencoba semampu saya untuk mengembangkan Pekanbaru kota ini terbebas dari kasus yang kurang menyenangkan di kalangan masyarakat.

Kota Pekanbaru yang ingin saya benahi, menjadi kehidupan yang lebih indah, lebih hidup, dan lebih berwarna. Saya ingin mengubah suatu identitas masyarakat agar sadar bahwa mereka itu sama. Bhinneka Tunggal Ika, “berbeda-beda tapi tetap satu”. Saya ingin mengikat lebih erat lagi tali persaudaraan sebagai pemersatu masyarakat dan saya yakin Pekanbaru kota akan menjadi lebih indah jika kita membangun segala sesuatu secara bersama-sama. Bersama-sama tidak merusak lingkungan, bersama-sama membangun kota kita tercinta. Karena lingkungan kota ini, lingkungan kita bersama.

“Tulisan ini di ikut sertakan dalam Lomba Hari Jadi Kota Pekanbaru ke 233 Tahun 2017”

Silvia Sosilia

Nama Penulis : Silvia Sosilia

Nama Sekolah : SMA Darma Yudha

Tentang Penulis: DISPUSIP Kota Pekanbaru

Gambar Gravatar
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Kota Pekanbaru hadir sebagai salah satu wujud keseriusan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. DISPUSIP Kota Pekanbaru mengemban tugas untuk memberikan pelayanan yang terbaik di bidang perpustakaan dan Kearsipan.

No More Posts Available.

No more pages to load.