Perubahan Peradaban Manusia Di Kota
Indonesia sebuah negeri yang kaya akan Sumber Daya Mineral nya,yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Memiliki 34 provinsi dengan berbagai daerah dan kota sebagai tempat bermukim bagi para penduduknya.Terutama kota-kota besar selain menjadi ikon wisata serta ciri khas bagi tanah air tercinta.Kota memiliki peranan yang amat penting bagi kemajuan bangsa ini,karena sebagian besar pendapatan yang diperoleh negeri ini berasal dari kota –kota yang ada di Indonesia tercinta ini,seperti: kota Banda Aceh,kota Medan,kota Pekanbaru,kota Dumai,kota Jakarta,kota Surabaya dan masih banyak lagi kota-kota besar di negeri ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,kota memiliki arti tempat pertahanan yang dikelilingi dengan dinding batu,benteng daerah perumahan dan bangunan-bangunan yang merupakan kesatuan tempat kediaman negeri.
Di kota lah siklus peradaban manusia yang amat besar terjadi dan tidak pernah berhenti dari waktu ke waktu.Hal ini disebabkan oleh pendapatan yang besar dan lowongan kerja yang tersedia membuat para penduduk yang berasal dari desa datang ke kota untuk mencari lembaran-lembaran kertas bernilai Rupiah,untuk mengisi perut demi kelangsungan hidup atau mencukupi kebutuhan pokok berupa sandang,pangan dan papan.
Namun,kehidupan kota adalah kehidupan yang rumit dan harus diraih dengan kerja keras serta kegigihan jika ingin menjadi seseorang yang dapat mencukupi kebutuhan hidup sendiri atau keluarga tercinta.Jika tidak,kondisi yang miris dan menyedihkan akan kita lihat di sepanjang jalan peradaban manusia kota.
Sebagai individu yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa,harapan dan doa selalu dicurahkan demi kebahagian dan kemajuan negeri ini.Yaitu :berharap tidak akan mendengar tangisan serta rintihan dari individu fakir yang ada di kota.mengharapkan selembar uang yang sangat berharga untuk mengisi perut demi kelangsungan kehidupan.Tidak akan melihat tempat-tempat yang terbuat dari kardus yang ada di bawah jembatan atau di pinggiran kota yang digunakan sebagai tempat berlindung dari sengatan sang surya atau rintihan cantik air oleh hujan,berdoa agar kota menjadi tempat yang nyaman untuk dilihat atau ditinggali karena sampah yang berserakan bisa teratasi dengan gotong royong atau di olah menjadi barang bekas yang bernilai rupiah.
Berharap air mata tidak akan terjatuh ketika mendengar atau melihat kehidupan generasi muda yang seharusnya indah karena memperoleh kehidupan menuntut ilmu di sekolah,untuk kesejahteraan mereka dan bangsa yang akan datang harus pupus di tengah jalan dikarenakan biaya hidup yang hanya cukup untuk mengisi lambung kehidupan,pembangunan yang merata disetiap sudut kota-kota besar bisa terwujud dari masa ke masa,kejahatan oleh para pengangguran atau orang-orang yang mencari uang untuk kehidupan dengan cara yang di larang oleh hukum dan aparatur negara.Dan semua hal-hal yang menyedihkan dan menjadi luka untuk negeri tercinta bisa terkikis atau hilang tidak berjejak sedikit pun yang berasal dari kota-kota besar yang ada di bumi pertiwi.
Sebagai mana judul buku karya dari maestro wanita Raden Ajeng Kartini”HABIS GELAP TERBITLAH TERANG”. Semoga peradaban kota yang pernah luka-luka kehidupannya masih ditemui disana-sini hilang ditelan masa dan berganti dengan matahari kehidupan. Dengan seorang pemimpin umat yaitu walikota yang bisa membawa perubahan di suatu kota.
“Tulisan ini di ikut sertakan dalam Lomba Hari Jadi Kota Pekanbaru ke 233 Tahun 2017”
Nama Penulis : Oqiya Rianda Putri
Nama Sekolah : SMA Babussalam Pekanbaru