Seandainya Agung Widyo Prayoga Menjadi Walikota
‘Sang Komandan Pembangunan Kota Pekanbaru’
Walikota merupakan profesi yang memiliki peran penting dalam pencapaian sebuah kota. Walikota merupakan profesi yang dihormati di kalangan masyarakatnya dan profesi yang didambakan banyak orang karena erat kaitannya sebagai orang nomor satu di sebuah kota madya. Walikota sebagai orang nomor satu di wilayah pimpinannya harus ditaati dan diteladani tingkah lakunya, dengan kata lain walikota teladan bagi warganya. Walikota harus berhasil memimpin warganya untuk membangun kota menjadi lebih baik. Dan inilah yang membuat kita cukup susah untuk menjadi seorang walikota, karena kita dihadapkan pada seribu satu masalah termasuk menyatukan ribuan kepala untuk berpartisipasi dalam pembangunan yang lebih baik. Betapa sulitnya menjadi sosok Pak Wali sang komandan pembangunan kota seperti yang diharapkan oleh negara dan seluruh lapisan masyarakat.
Andai saya suatu saat nanti akan menjadi Pak Wali sang komandan pembangunan kota Pekanbaru, maka ada 10 aspek yang harus saya penuhi dalam menjadi seorang Walikota Pekanbaru, apabila ke-10 Aspek ini telah saya penuhi, maka saya telah menjadi walikota yang membangun Pekanbaru menjadi lebih baik:
- Memiliki motto sebagai seorang Pemimpin
Seorang walikota yang baik memiliki keteguhan hati dalam menjalankan sebuah amanah besar. Seorang walikota idaman menjalankan masa kepemimpinannya dengan komitmen dan keteguhan hati sejak sebelum ia menjabat, untuk melakukan yang terbaik dalam memimpin dan memperbaiki kota menjadi lebih baik.
- Selalu punya energi untuk warga
Seorang walikota yang baik menaruh perhatian pada warga di setiap permasalahan yang dialami warga. Walikota yang baik juga harus mempunyai kemampuan mendengarkan aspirasi dengan seksama.
- Punya keterampilan mengajak masyarakat berkontribusi dalam pembangunan
Seorang walikota yang baik memiliki keterampilan dalam mengajak warganya untuk berpartisipasi dalam pembangunan sehingga dapat memberikan perubahan perilaku positif siap membangun.
- Punya keterampilan manajemen pemerintahan yang baik
Seorang walikota yang baik memiliki keterampilan dalam mengatur sistem pemerintahan yang baik dan dapat memastikan kinerja seluruh komponen pemerintahan kota yang baik, saat rapat dan berdiskusi masalah pembangunan kota, membiasakan untuk mengabdi dengan ikhlas kepada seluruh komponen pemerintahan kota.
- Mempu berkomunikasi dengan baik kepada komponen pemerintahan dan warganya (Merakyat)
Seorang walikota yang baik menjaga komunikasi dengan komponen pemerintahan dan warga kota dan membuat mereka selalu mendapat informasi terbaru tentang pembangunan. Seorang walikota yang baik juga memiliki cara untuk menjalin komunikasi dan menyalurkan aspirasi warganya dengan baik.
- Punya harapan tinggi pada warganya
Seorang walikota yang baik memiliki harapan yang tinggi dari warga dan mendorong semua warga di wilayah kepemimpinannya untuk selalu berpartisipasi dalam mewujudkan kemajuan pembangunan.
- Pengetahuan tentang standar operasional pembangunan
Seorang walikota yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang standar operasional pembangunan dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan kepemimpinan mereka memenuhi dan bisa lebih baik.
- Pengetahuan tentang subyek pembangunan (memiliki gagasan-gagasan inovatif)
Seorang walikota yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang akan mereka tawarkan untuk menyelesaikan permasalahan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan memiliki gagasan bagi para warga, bahkan bekerja sama dengan bidang lain demi menciptakan pembangunan yang kolaboratif dan lebih baik.
- Punya hubungan yang berkualitas dengan warga
Seorang walikota yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling menghargai dengan komponen pemerintahan dan warga kota serta membangun hubungan yang dapat dipercaya.
- Siap mewujudkan pembangunan dalam kerja yang nyata
Seorang walikota yang baik memiliki gagasan dan janji yang tidak hanya diucapkan tetapi diwujudkan menjadi bentuk nyata pembangunan yang lebih baik
Tidak mudah memang untuk meraih 10 kriteria ‘Pak Wali Sang Komandan Pembangunan Kota’ tersebut diatas. Saya juga seorang manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya juga mempunyai rasa marah, kesal, benci, berwewah-mewahan, sombong, dan sebagainya. Namun karena Saya sudah menyandang predikat sebagai seorang walikota yang ditaati dan diteladani, maka mau tidak mau suka tidak suka, saya harus mau untuk introspeksi, berbenah diri, terus belajar dan menjaga citra sebagai seorang pemimpin yang visioner dalam pembangunan Pekanbaru menjadi lebih baik atau walikota. Itulah hal-hal yang harus saya jalani andai jika saya menjadi Walikota Pekanbaru, Sang Komandan Pembangunan Kota Pekanbaru.
Dalam memenuhi itu semua, saya sudah memulai beberapa hal kecil yang dapat membawsaya memiliki jiwa seorang walikota:
- Mengamati
Saya mulai mengamati perkembangan kota Pekanbaru beberapa bulan belakangan, dari sana saya menemukan beberapa permasalahan yang dialami warga kota Pekanbaru, di antaranya adalah drainase air (Selokan) yang kotor dan mengganggu melalui media masa (Koran).
- Memahami
Keingintahuanku akan pengaruh kondisi drainase air tersebut terhadap kenyamanan warga Pekanbaru membuatku mencari cara yang efektif untuk membuat masyarakat Pekanbaru berpartisipasi aktif menyelesaikan permasalahan tersebut. Saya membagikan angket yang kusebut sebagai Suara Warga kepada sebagian siswa di sekolahku yang berasal dari Pekanbaru. Saya berharap mereka berkontribusi nyata dengan mengeluarkan pendapat mengenai kondisi dan pentingnya perbaikan drainase air (Selokan) ini ke depannya.
Dari 100 populasi orang Pekanbaru, saya menarik sampel secara acak sebanyak 50 orang diperoleh hasil:
Dari hasil aspirasi yang disampaikan oleh pelajar Pekanbaru sebagai bagian dari kota Pekanbaru, mereka menyatakan bahwa inovasi untuk menyelesaikan permasalahan drainase yang banyak tersumbat karena sampah dan faktor lain, karena hal tersebut mengganggu kenyamanan.
Dari sebaran angket tersebut saya dapat memahami kondisi warga sebagai landasan untuk membuat kebijakan dan pembaruan.
- Menindaklanjuti
Dari permasalahan tersebut, saya memiliki sebuah gagasan berupa inovasi untuk mengurangi bahkan menyelesaikan permasalahan sampah yang menyumbat Selokan di Pekanbaru. Namun untuk mewujudkan gagasan itu saya memerlukan bantuan kerja sama dari pihak seperti Dinas Kebersihan dan sebagainya. Karena sulit bagi saya menerapkan inovasi ini tanpa campur tangan bidang lain. Maka, seandainya saya menjadi walikota atau saya diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan pihak tersebut saya dengan senang hati menerapkan gagasan ini.
Saya memiliki harapan bahwa seluruh warga Pekanbaru dapat berpartisipasi lebih dari sekedar berkeluh kesah.
Tiga aspek yang saya lakukan itu memang belum seberapa jika dibandingkan berat dan susahnya menjadi Walikota Pekanbaru, namun itulah langkah yang dapat saya wujudkan untuk menjadi sang komandan pembangunan kota Pekanbaru yang baik supaya ini bukan hanya menjadi sekedar tulisan belaka.
Untuk tambahan, sulitnya beban menjadi seorang walikota seharusnya juga dapat dirasakan oleh seluruh warganya. Tentunya kita tidak sependapat seandainya jerih payah usaha Pak Wali dalam memimpin disia-siakan begitu saja. Mengapa tidak kita berikan aspirasi kita untuk membantu Pak Wali? Hendaknya di antara komponen pembangunan kota Pekanbaru nantinya terjalin komunikasi yang baik. Ingatlah di mana langit di pijak di situ langit di junjung.
“Tulisan ini di ikut sertakan dalam Lomba Hari Jadi Kota Pekanbaru ke 233 Tahun 2017”
Nama Penulis : Agung Widyo Prayoga
Nama Sekolah : SMAN Plus Provinsi Riau