Pekanbaru – Ada yang berbeda dengan upacara bendera senin di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru. Hari ini (13/2/2023), seluruh ASN dan THL yang mengikuti pelaksanaan upacara mengenakan pakaian melayu.
Disampaikan Plt Kepala Dispusip Kota Pekanbaru, Drs Ingot Ahmad Hutasuhut melalui Sekretaris Nofrita Deli, S.Pd bahwa hal ini dilakukan untuk memeriahkan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-55 Kota Pekanbaru yang berlangsung dari 12-17 Februari 2023.
“Mari sama-sama kita ramaikan pelaksanaan MTQ di Pekanbaru ini,” ungkapnya.
Bagi orang melayu, pakaian tidak hanya berfungsi sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh. Namun dikaitkan pula dengan norma agama, adat istiadat dan juga sosial yang tergambarkan lewat corak maupun modelnya.
Perlu diketahui, pakaian melayu juga dimaknai sebagai pakaian penjemput budi, sebagai penutup malu dan pakaian penolak malapetaka, yang memiliki model sesuai dengan kultur pada kebanyakan masyarakat Indonesia, yakni tertutup sehingga mampu mempresentasikan nilai kesopanan.