Pekanbaru – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru mengadakan pelatihan dan ujicoba aplikasi rumah interaksi literasi dan library bersama pengelola taman bacaan masyarakat (TBM) yang ada di Kota Pekanbaru, Rabu (10/5/2023).
Dijelaskan Kepala Dispusip Kota Pekanbaru, Hj. Erna Juita, SH,. M.Si melalui Kabid P2LP Suryana Hakim, ST,. MM bahwa pelatihan awal adalah pengenalan aplikasi berbasis web yang telah dikembangkan sejak awal tahun 2023. Aplikasi ini sebagai wujud satu big data untuk mengelola maupun menyimpan informasi yang dalam bentuk data secara akurat dan terjaga.
“Layanan perpustakaan yang tadinya hanya terpusat pada perpustakaan kota dan wilayah, kini bisa tersebar dengan keberadaan TBM-TBM. Kita tahu bawah tidak semua bisa setiap saat datang ke perpustakaan, salah satu alasannya lokasi yang jauh. Keberadaan TBM bisa membantu masyarakat mendapatkan koleksi bahan pustaka,” ujarnya.
Maka dari itu, kegiatan bertujuan agar para pengelola TBM bisa mengetahui cara penggunaan aplikasi tersebut. Salah satunya cara pengisian koleksi buku dan lokasi TBM lewat maps. “Dan juga turut membantu kita dalam memberikan pembinaan terhadap mereka, apa yang mereka butuhkan dari informasi yang tersedia pada aplikasi ini,” tambahnya.
Sementara itu, Pengelola TBM Teratak Literasi, Pamula Trisna Sari mengemukakan pandangannya terhadap upaya pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dispusip dalam memberikan kemudahan akses informasi pelayanan bahan bacaan bagi masyarakat.
“Suatu kolaborasi yang sangat hebat antara perpustakaan dengan TBM/Rumah Baca dalam memfasilitasi pengenalan web. Melalui digitalisasi ini, semoga gerakan literasi di Pekanbaru semakin meningkat,” ungkapnya.
Disisi lain, Siti Salmah selaku Founder Rumah Baca SCW mengatakan program ini sangat berdampak baik bagi dunia literasi di Kota Pekanbaru. Selama ini komunitas banyak bergerak sendiri tanpa adanya pendampingan.
“Dengan adanya kolaborasi ini, apa yang menjadi kendala bagi komunitas dan pegiat literasi akan teratasi dengan baik. Misal kekurangan bahan bacaan maupun tenaga ahli dibidang kepustakaan bisa dibantu oleh Dispusip. Artinya program ini menjadi simbiosis mutualisme bergerak bersama saling bahu membahu harapan kita indeks literasi khususnya Pekanbaru dan umumnya Riau lebih meningkat,” bebernya.
Kemudian, Hafiz dari FTBM Kota Pekanbaru turut menyambut menyambut baik program yang dilakukan Dispusip untuk pendataan dan pemetaan TBM secara digital. “Tentu saja sebagai bagian dari pemerintah, Dispusip telah berupaya untuk menjadi mitra terbaik bagi masyarakat. Khususnya kepada aktivis dan penggiat literasi. Oleh karena itu, program ini perlu di dorong dari berbagai pihak secara menyeluruh, dengan cara ikut mensosialisasikan ke khalayak,” terangnya.