Kamis, 12-09-2019 Dinas Perpustakaan Siak taja kegiatan Jambore Perpustakaan Siak 2019. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Gedung Perpustakaan Daerah Hafrita Dara Siak Sri Indrapura. Jambore Perpustakaan Siak dikuti sekitar 500 orang peserta. Peserta terdiri dari anak TK, SD, mahasiswa dan masyarakat umum. Tujuan kegiatan ini untuk memotivasi masyarakat Siak berliterasi melalui menulis, membaca, dan mendongeng (bercerita) Story telling.
Jambore Pustaka 2019 tingkat Kabupaten Siak dibuka secara resmi oleh Bupati Siak, Drs H Alfedri MSi yang sekaligus melantik Bunda Literasi, Hj Rasidah pada kesempatan yang sama, “Menanamkan budaya positif dalam kehidupan sebaiknya dimulai dari lingkungan terkecil keluarga terlebih dahulu. Budaya membaca yang sampai saat ini masih belum berkembang dengan baik, ini menjadi tugas kita semua bagaimana mendorong minat baca bagi anak-anak,” kata Bupati Alfedri.
Saat ini masyarakat awam masih larut dalam budaya menonton, baik lewat media massa televisi maupun media baru seperti social media yang berbasis internet. “Kita ingin perkembangan kedepan nantinya dari budaya membaca, juga dapat meningkat menjadi budaya menulis. Dengan menulis kita bisa mendapatkan nilai jariyah karena meninggalkan ilmu bermanfaat,” jelasnya.
Dalam acara yang bertema “Gerakan Budaya Literasi, Ayo Membaca Untuk Menuju Kesejahteraan”. Kegiatan juga diramaikan oleh pendongeng Seribu Pentas dan seniman asal Aceh PM TOH, dan penulis dari Jakarta Kirana Kejora, yang telah menulis lebih dari 200 judul buku.
Turut hadir Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau, Kepala Dinas Perpustakaan Kota Pekanbaru yang diwakili oleh Kabid P4KM DISPUSIP Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak, serta sejumlah pimpinan OPD dan Camat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Siak.
Momentum Jambore Pustaka 2019 diharapkan dapat mendorong peran keluarga, komunitas, maupun peran kader literasi, untuk membantu menggerakkan budaya membaca. Untuk itu, disamping upaya untuk melengkapi dan meningkatkan fasilitas oleh pemerintah daerah, peran berbagai pihak sangat diharapkan dalam mewujudkan transformasi literasi menuju kesejahteraan rakyat, misalnya dengan kampanye sosial lewat sosial media oleh komunitas, dan membangun budaya membaca dan menulis dari lingkup keluarga.