Pekanbaru – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru terus mendorong sekolah untuk mendapatkan akreditasi perpustakaan. Maka dari itu, kegiatan pendampingan masih terus dilakukan untuk menjamin konsistensi kualitas kegiatan perpustakaan.
“Ada sekitar 12 sekolah yang mengikuti kegiatan pembinaan akreditasi perpustakaan. Tentunya kami berharap jumlah ini akan terus bertambah guna meningkatkan kepercayaan pemustaka terhadap kinerja perpustakaan, mulai dari SDM-nya, pengelolaan hingga jumlah koleksinya,” ungkap Kepala Dispusip Kota Pekanbaru, Ir. Hj. Nelfiyonna, M.Si melalui Kabid P4KM, Robert Panjaitan, SE pada Jumat (22/10/2021).
Kegiatan dilaksanakan sejak senin (18/10/2021) lalu dengan melibatkan pustakawan dalam pemberian materi kepada pengelola perpustakaan sekolah. Disampaikan Kabid P4KM Robert Panjaitan, pembatasan jumlah peserta hanya tiga sekolah perharinya dimaksudkan untuk mencegah klaster baru penularan Covid-19.
Setiap lima tahun sekali, lanjutnya, akreditasi perpustakaan dilaksanakan sebagai bentuk pengakuan pemerintah terhadap pentingnya eksistensi perpustakaan, baik perpustakaan khusus, sekolah, desa/kelurahan maupun perguruan tinggi. Dimana, hasil evaluasi dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional nantinya akan menentukan reputasi dan kondisi perpustakaan, apakah telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan.
“Dalam pelaksanaannya, akreditasi seringkali menjadi momok menakutkan bagi perpustakaan sehingga masih sedikit sekali yang sudah di akreditasi. Melalui pembinaan yang kami lakukan selama ini, diharapkan dapat membantu sistem pengelolaan perpustakaan yang baik sehingga menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing tinggi,” tutupnya.
