Menjadi Walikota Pekanbaru adalah cita-cita saya yang ke-5. Entah mengapa itu harus menjadi yang ke-5, dan entah mengapa cita-cita itu bisa ada. Awalnya saya tidak pernah berkeinginan sedikitpun untuk mengurus atau ikut serta dalam tatanan pemerintahan.
Cita-cita saya yang pertama adalah menjadi Tekhnik Sipil. Itu adalah profesi yang saya idam-idamkan karena saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan peralatan-peralatan tekhnik sipil milik Kakek saya. Cita-cita saya yang kedua adalah menjadi Interior Designer. Cita-cita saya yang ketiga adalah menjadi Psikolog. Sedangkan cita-cita saya yang keempat adalah menjadi Ahli Filsafat. Dan barulah terbesit cita-cita yang ke-5, yaitu menjadi Walikota Pekanbaru karena saya ingin mengabdi dengan Pekanbaru, jantungnya Provinsi Riau tempat saya dibesarkan.
Awal mula cita-cita itu hanya dari sebuah candaan. Dimana saat itu saya dan keluarga saya kecewa dengan pemerintah kota Pekanbaru. Kekecewaan yang saya dan keluarga rasakan adalah dari segi olahraga. Saat itu, Ayah saya mengatakan, “Kak, besok kakak jadi Walikota Pekanbaru aja lah ya, Kak. Berdayakan mereka-mereka yang akan berjuang untuk kota, dan wujudkan Pekanbaru yang berakhlak dan taat aturan”. Kritikan Ayah saya yang tersirat harapan bersamanya yang ia sampaikan ke saya, saya jawab, ”Oke, Pa. Nanti kita benahi Pekanbaru, hahaha”.
Hanya sampai sana percakapan kami, sampai sana juga saya ingat dengan cita-cita itu. Tapi sempat terpikirkan oleh saya, ancang-ancang dan gambaran-gambaran jika seandainya saya menjadi Walikota Pekanbaru. Beberapa diantaranya:
- Mewujudkan Kota Pekanbaru yang bersih dan nyaman.
- Mewujudkan warga Pekanbaru yang ramah dan taat aturan.
- Membangun fasilitas-fasilitas yang menunjang aspirasi masyarakat.
- Memfasilitasi dan membentu organisasi-organisasi resmi yang menyalurkan hobi para remaja-remaja Pekanbaru.
- Membangun dan memperdayakan taman-taman kota.
- Mengevaluasi dan memperbaiki tatanan pemerintahan Kota Pekanbaru.
- Menjaga dan menganalisi perkembangan dari segala bidang khususnya ekonomi dan pendidikan.
- Meningkatkan infrastruktur transportasi Kota Pekanbaru.
- Dll.
Saya membuat ancang-ancang tersebut sambil membayangkan betapa berat tanggung jawab menjadi seorang walikota. Seorang walikota merupakan pemimpin dan pastinya seorang pemimpin itu harus orang yang integritas, berkualitas dan bertanggung jawab. Membayangkan hal itu, saya sempat ragu apakah saya mampu seandainya saya menjadi Walikota Pekanbaru. Karena memang saya dari kecil tidak berniat untuk menjadi seorang walikota. Jangankan walikota, menjadi Ibu Lurah saja tidak pernah terbesit oleh saya.
Tetapi, rahasia masa depan kita itu tidak dapat kita prediksi. Dan masa depan nanti juga tergantung usaha kita. Siapa tahu dipenghujung SMA nanti saya mendapat hidayah dan kekeh ingin menjadi Walikota Pekanbaru. Kemudian banting stir masuk kuliah dengan jurusan yang ada sangkut pautnya dengan pemerintahan. Dan dengan menjadi Walikota Pekanbaru tentu pemimpin tersebut akan mengerahkan segalanya dan melakukan yang terbaik bagi kota nya. Dan hal itu pula lah yang akan saya terapkan, seandainya saya menjadi Walikota Pekanbaru.
“Tulisan ini di ikut sertakan dalam Lomba Hari Jadi Kota Pekanbaru ke 233 Tahun 2017”
Nama Penulis : Salsabila
Nama Sekolah : SMA Islam As-Shofa Pekanbaru