Untuk kesekian kalinya Perpustakaan Umum Kota Pekanbaru di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru mendapatkan bantuan bahan perpustakaan kembali. Kali ini dari Balai Bahasa Riau yang memberikan hibah sebanyak 82 judul 109 eksemplar terangkum didalamnya buku, majalah dan jurnal yang sebagiannya mengandung muatan lokal.
Terima kasih kepada Bapak Fitriandi, S.Pd, M.Pd selaku Petugas Perpustakaan dan Bapak Zihammussholihin, S.Ag selaku Kasubbag Tata Usaha di Balai Bahasa Riau yang dengan kebaikannya meluangkan waktunya untuk memilihkan judul-judul bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan Pemustaka Perpustakaan Umum Kota Pekanbaru.
Sangatlah baik bagi yang ingin mengetahu sejarah berbahasa kita, perkembangan Bahasa Indonesia terkini dan rencana kedepannya. Tentunya sebagai masyarakat Melayu kita dapat berbangga karena unsur dan cikal bakal dalam bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu.
Banyak Negara kehilangan jati dirinya karena masalah berbahasa contohnya terdekatnya adalah tetangga kita negeri Jiran Malaysia yang bahasa sehari-hari mereka bercampur dengan bahasa inggris, demikian juga singapura tak jauh berbeda dengan Malaysia malah mereka lebih beragam bahasa yang digunakan disana dari Mandarin, Tamil dan bahasa Inggris. Identitas berbahasa mereka telah tercampur tanpa mereka sadari.
Apa yang telah terjadi di Malaysia dan Singapura sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi kita dalam berbahasa. Bahasa adalah identitas kita sebagai bangsa. Apa yang terjadi dengan kita lebih mendingan dari negara tetangga kita tersebut. Karenanya dari sekarang sedapat mungkin harus dijaga. Karena dari bahasalah timbul pengaruh-pengaruh yang dapat mengubah jati diri dan identitas kita.
Contohnya penggunaan bahasa asing dalam bisnis property, semisal penggunaan Regency dibelakang nama perumahan. Contoh terbaik pernah kita lakukan dengan menggunakan bahasa asli kita sendiri adalah Pondok Indah. Perumahan elite dikawasan Jakarta Selatan ini patut dicontoh sebagai penggunanan nama. Namun hal ini tidak banyak ditiru oleh pebisnis property karena masih kurangnya kesadaran berbahasa. Banyak lagi istilah-istilah asing semisal Fried Chicken mungkin lebih baik kita gunakan saja dengan Ayam Goreng, karena kita juga memiliki kata untuk menggantikan kata Fried Chicken tersebut.
Hal ini mungkin seperti tidak ada pengaruhnya dengan penggunaan bahasa jika tidak dicermati, namun secara perlahan-lahan hal ini akan menggerogoti tata cara berbahasa kita, dan mulailah kita kebarat-baratan sehingga meninggalkan bahasa kita sendiri, dan kemudian mulailah kita lebih banyak menggunakan istilah-istilah dari bahasa asing daripada menggunakan bahasa kita sendiri. Lalu punahlah bahasa kita sendiri sehingga tergantikan oleh bahasa asing tersebut sehingga anak cucu kita kelak tidak memiliki jati diri dari bangsanya sendiri sehingga mudah dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh luar yang dapat merubah pola pikir dan juga tingkah lakunya bahkan pola hidupnya secara umum.
Dari bahasalah kita memulainya. (Ditulis oleh EAJ)
HIBAH BUKU dari BALAI BAHASA RIAU dibawah KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Binawidya,Komp. UNRI, Panam – Pekanbaru, Riau.
#Dispusip #Pekanbaru
#AyoKePerpustakaan #AyoJagaArsip #TertibArsip
#SalamSmart #DispusipPekanbaru
——————————
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru
Jl. Dr. Sutomo No. 1 Pekanbaru.
Telpon : (0761) 859318
Email : info@bpa.pekanbaru.go.id
Website : bpa.pekanbaru.go.id
Twitter : https://twitter.com/dpkpekanbaru
Facebook : facebook.com/DpkPekanbaru
Fanspage : https://www.facebook.com/BPAKotaPekanbaru
Instagram : https://www.instagram.com/ipekanbaru.id/
Apps Android : https://play.google.com/store/apps/details?id=mam.reader.ipekanbaru