Pekanbaru – adanya coronavirus disease 19 atau Covid-19 pada awal 2020 lalu memberikan dampak luar biasa pada berbagai sektor, tidak terkecuali pada perpustakaan. Sektor layanan publik ini harus bertransisi sejak adanya pembatasan pergerakan manusia, karena adanya kebijakan seperti lockdown, physical distancing hingga pembatasan sosial baik berskala kecil ataupun besar.
Dalam kunjungan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karo pada Kamis (22/4/2021) terkait peningkatan minat baca dan kunjungan perpustakaan selama masa pandemi Covid-19. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru, Ir. Hj. Nelfiyonna, M.Si mengatakan Perpustakaan Tenas Effendy Kota Pekanbaru telah berinovasi pada layanan berbasis teknologi sehingga beberapa layanan tetap bisa diakses secara online.
“Selama Covid-19 tetap berbuat, sebelumnya kami sempat tutup selama dua bulan. Namun sekarang telah kembali buka setiap hari dengan menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak,” ungkap Nelfiyonna.
Terlebih lagi, Pemerintah Kota Pekanbaru sangat fokus dalam pengembangan perpustakaan seperti yang tertuang dalam visi Walikota Pekanbaru untuk mewujudkan Pekanbaru smart city madani melalui pilar smart people. Perpustakaan berperan meningkatkan kualitas SDM yang berwawasan dan berdaya saing melalui literasi.
“Dimana, pada 2016 lalu, Pemko Pekanbaru melauncing aplikasi perpustakaan digital iPekanbaru dan saat ini telah ada delapan ribu koleksi buku yang bisa dibaca dimanapun dan kapanpun,” jelasnya.
Selain itu, Nelfiyonna menggungkapkan pihaknya selama pandemic covid-19 giat mengadakan kegiatan berbasis teknologi, seperti webinar, kegiatan mendongeng online bareng netizen (Kemon), radio streaming, lomba literasi dan lainnya. “Karena banyak kegiatan yang tidak bisa dilakukan selama pandemi, seperti kunjungan sekolah ke perpustakaan, perpustakaan keliling (Pusteling). Inilah upaya kami dalam meningkatkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan,” kata Nelfiyonna.
Dalam paparannya, Agra Reynold Gurning, S.Ds Anggota DPRD Kabuapaten Karo mengatakan bahwa selama pandemic covid-19, jumlah kunjungan perpustakaan mengalami penurunan. Awalnya, pemerintah menargetkan bisa menerima kunjungan hingga 21 ribu pengunjung ke perpustakaan.
“Namun hanya tercapai empat ribu kunjungan. Selain itu, masalah jumlah koleksi perpustakaan yang masih kurang. Kunjungan kami kali ini ingin berdiskusi terkait upaya Dispusip Pekanbaru untuk meningkatkan minat baca. Mulai inovasi-inovasi, kebijakannya,” pungkasnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Dispusip Pekanbaru, Nofrita Deli, S.Pd,.M.Si serta Bidang Pengolahan, Pelestarian dan Layanan Perpustakaan (P2LP) dan Bidang Pembinaan, Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (P4KM).